Kisah Kasih di Borneo

Karya perutusan para suster SPM tidak hanya berpusat di pulau Jawa, tapi juga di pulau-pulau lain termasuk Kalimantan. Sejak tahun 1984 para suster SPM mewartakan kebaikan Allah melalui bidang perutusan pendidikan, asrama, dan pastoral. Di Kalimantan ada 6 komunitas SPM, yakni di Banjarmasin, Kotabaru, Pelaihari, Tanjung Tabalong, Tanah Grogot, dan Mangkupalas.

Selain mengembangkan karya intern kongregasi, para suster juga terlibat dalam gerak paroki. Bentuk keterlibatan yang dialami yakni dalam kegiatan kunjungan umat dan bakti sosial.

Kunjungan Umat.

Sr. Challista yang saat ini diutus di komunitas Tanjung Tabalong pada akhir Mei yang lalu bersama romo dan umat Paroki Ave Maria, Tanjung mengunjungi umat yang ada di stasi terpencil di lembah gunung Maratus. Perjalanan diawali dengan menaiki mobil selama kurang lebih 2 jam dari komunitas. Setelah itu mobil dititipkan di tempat penitipan mobil dan dilanjutkan berjalan kaki selama kurang lebih 2 jam. Mereka harus berjalan kaki karena jalan licin dan tidak memungkinkan dilewati mobil.

Meski lelah namun perjumpaan dengan umat di Maratus membawa kesegaran tersendiri. Wajah ceria dan sambutan hangat penuh persaudaraan membuat kelelahan sirna begitu saja.

Bakti Sosial.

Pada tanggal 4 Juni 2017 Sr. Challista bersama umat Paroki Ave Maria, Tanjung mengadakan bakti sosial dalam rangka Hari Ulang Tahun Paroki Ave Maria. Kegiatan ini berisi pengobatan gratis, sunat massal, dan pembagian sembako serta pakaian bekas layak pakai. Acara ini terbuka untuk masyarakat umum dari berbagai agama dan golongan di Desa Rapit dan Desa Uren.

Kehadiran rombongan ini disambut penuh sukacita oleh masyarakat di kedua desa. Pelayanan yang diberikan pun terasa berdaya dampak bagi masyarakat setempat. Sungguh, hal ini merupakan perwujudan nyata dari spiritualitas SPM: kesamaan martabat manusia sebagai citra Allah. Setiap orang berarti di mata Allah, termasuk saudara-saudari kita di lembah Gunung Maratus, Desa Rapit, Desa Uren, dan juga tempat-tempat lainnya.

Masih banyak saudara-saudari kita yang menanti uluran tangan kita. Pertanyaannya, maukah aku turut ambil bagian dalam karya pelayanan ini?

Tuhan terus memanggilmu, tapi apa jawabmu?

2 thoughts on “Kisah Kasih di Borneo”

  1. Luar biasa Sr.Chalista semoga bisa memberikan semangat untuk para suster yang lain untuk terus berkarya bagi gereja bangsa dan masyarakat.
    Salam Maria.

Leave a comment